Rapat Rutin SMA Negeri 4 Jambi

Jumat, 25 Maret 2011 · 0 komentar

Pada hari Sabtu, tanggal 26 Maret 2011, civitas akademika SMA Negeri 4 Jambi mengadakan rapat rutin. Rapat ini mengagendakan beberapa hal antara lain tentang pentas seni dan perpisahan siswa kelas XII, tentang Ujian Nasioanal, tentang Ujian semester genap, dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
* KBM : Kedisiplinan dalam KBM perlu ada peningkatan (0n time).
* Kegiatan remedial/pengayaan dilaksanakan setelah selesai ulangan harian atau ulangan semester 1, nilai rapor kenaikan kelas sudah final, artinya tidak ada lagi remedial untuk memperbaiki nilai pada tingkat kelas yang dibawahnya. Pembagian rapor mid semester 2 tanggal  11  April  2011.
* Evaluasi : Jadwal penyusunan kisi-kisi soal dalam bentuk software dan hardware, yang diserahkan kepada tim evaluasi dalam bentuk software, paling lambat tanggal 30 April 2011.
* Kompetisi LPI, tim SMAN 4 Jambi hari Sabtu 26 Maret 2011 akan bertanding menghadapi tim SMKN 2 Jambi.  Seluruh suporter  dari SMAN 4  Jambi diharapkan dapat memberi dukungan positif dan tidak melakukan tindakan tercela yang dapat merugikan banyak pihak.
* Kegiatan Pensi dan pelepasan siswa kelas XII Tahun 2011 akan dilaksanakan tanggal  7  April  2011 bertempat di RCC Kota Jambi.




Ujian Nasional 18-21 April 2011

· 0 komentar

Penulis: Luki Aulia | Editor: Glori K. Wadrianto
Selasa, 4 Januari 2011 | 13:03 WIB
   
PRIYOMBODO/KOMPAS IMAGES Ilustrasi: Pada UN 2011 mendatang pemerintah tak lagi menggelar UN ulang. Siswa yang tidak lulus UN disarankan mengikuti ujian paket C untuk siswa SMA.
JAKARTA, KOMPAS.com — Ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan diselenggarakan 18-21 April 2011. Sementara jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan dilaksanakan 25-28 April 2011.
Jadwal UN ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011 yang ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh Senin (4/1/2011) di Jakarta.
Dalam UN April mendatang sudah digunakan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dengan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly mengatakan, UN Susulan SMA/MA/SMK akan dilaksanakan 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.
Sementara UN Susulan SMP/MTs diselenggarakan 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada tanggal 4 Juni 2011. "UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai," kata Mansyur.
Sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. Sekolah menggabungkan nilai dengan mata pelajaran lain. "Kan ada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan," kata Nuh.
Nuh melanjutkan, dari peta nilai akan dilakukan analisis setiap sekolah. Sekolah yang nilainya rendah akan dilakukan intervensi seperti tahun 2010 yakni memberikan insentif dana sebesar Rp 1 miliar sebagai stimulus kepada 100 kabupaten/kota yang memiliki nilai UN rendah.
Insentif dana itu diberikan pada kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen. Selain dana, pemerintah juga melakukan intervensi program peningkatan kompetensi guru dan remedial. "Tidak ada target khusus kelulusan siswa. Targetnya kejujuran pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen," kata Nuh.

Prof Mansyur Ramli: 5 Paket Soal UN 2011 Perkecil Peluang Nyontek

Sabtu, 19 Maret 2011 · 0 komentar

Nurvita Indarini - detikNews

Prof Mansyur Ramli: 5 Paket Soal UN 2011 Perkecil Peluang NyontekJakarta - Pada Ujian Nasional (UN) tahun 2011 ini, akan ada sesuatu yang berbeda. Jika sebelumnya hanya ada 2 paket soal untuk peserta UN, kini soal yang dibagikan ada 5 paket untuk satu ruangan."Kalau 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk saling kerjasama, menyontek," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional (Balitbang Kemendiknas) Prof Mansur Ramli.
Berikut ini wawancara detikcom dengan Mansyur, Kamis (24/2/2011):

Apa pertimbangan 5 paket soal dalam satu ruangan di UN?

Pertama agar di ruangan ujian, kalau 5 paket artinya ada 5 macam soal sehingga memperkecil peluang untuk saling kerjasama, menyontek. Kemudian kedua, juga memperkecil siapa pun yang mau intervensi karena kesulitan. Itulah alasan utama kenapa diperbanyak paketnya.

Semula dirancang bila memungkinkan adalah 20 paket. Tapi tampaknya agak sangsi, jangan sampai di percetakan nanti muncul kekhawatiran tidak mampu atau ada soal yang lembarnya terbalik-balik.

Ke depannya akan diperbanyak lagi paket soalnya?

Ini kita bertahap dengan mencoba 5 paket. Ke depan, dipertimbangkan untuk ditambah paket. Jadi kita semakin membangun sistem. Ini merupakan cara untuk mengurangi kesempatan mencontek, mengintervensi.

Ini tentu belajar dari pengalaman UN sebelumnya?

Dari pengalaman, di UN ternyata banyak siswa yang tidak lulus karena ada intervensi. Kalau percaya diri, peluangnya lulus tinggi. Contoh, ada beberapa sekolah karena ditemukan intervensi maka ujian dibatalkan. Ketika dihitung yang lulus, hanya 60 persen.

Lalu ketika ujian dibatalkan lalu diuji kembali dan diawasi ketat, yang terjadi justru lebih dari 90 persen lulus. Artinya kalau diberi kesempatan untuk percaya diri, tanpa diganggu (orang yang berikan jawaban), peluang lulusnya lebih tinggi. Ini karena bahan ujian sudah dibagi. Sepanjang siswa belajar, maka kesempatan lulus tinggi.

Tahun lalu masih banyak juga yang mencoba intervensi siswa?

Ya, banyak spekulan yang menjual jawaban yang tidak benar. Kalau ada yang membeli ini karena orangtua dan siswa berpikiran pendek. Berpikir yang penting lulus tanpa berpikir panjang. Sehingga mereka percaya saja dengan penjual jawaban itu. Karena jawabannya salah ya tidak lulus.

Sosialisasi 5 paket soal UN sudah selesai dilakukan?

Sosialisasi kepada yang terkait sudah. Kalau kepada siswa, nanti ketika ujian ya sudah akan langsung ada paket soal. 5 Paket ini untuk SMP dan SMA. Ini semua sudah ada Prosedur Operasi Standar (POS)-nya.

Kapan UN dilakukan?

Untuk tingkat SMP pada tanggal 25-28 April 2011. UN susulan untuk SMP dan sederajat pada 3-6 Mei 2011. Pengumuman UN 2011 tingkat SMP paling lambat 4 Juni.

Sedangkan untuk tingkat SMA diadakan pada tanggal 18-21 April. UN 2011 susulan untuk SMA dan sederajat pada 25-28 April. Lalu, hasil UN untuk SMA akan diumumkan di sekolah masing-masing pada 3-6 Mei. Kalau tidak salah, jadwalnya sudah benar begitu.

Bagaimana dengan nilai kelulusan UN?

Prinsipnya kelulusan siswa antara lain ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai ditentukan oleh nilai akhir yaitu gabungan antara nilai UN yang diselenggarakan Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) dan nilai ujian sekolah (US) yang mengakomodir rata-rata nilai rapor semester 1 sampai dengan 5 untuk SMP dan SMA.

Bobot penggabungan adalah 60% untuk UN dan 40% untuk US. Misal nilai UN = 8 dan US = 9. Nilai akhirnya = 8 X 0,6 + 9 X 0,4 = 4,8 + 3,6 = 8,4 berarti lulus karena syarat kelulusannya adalah 5,5.

Adakah kendala menjelang UN 2011?

Sampai saat ini belum ada hambatan. Ini Karena UN sudah beberapa tahun dilaksanakan. Sekarang sedang masa lelang untuk percetakan. Ada yang sudah mulai minggu lalu dan ada juga yang mulai minggu ini. Sebelum UN, percetakan harus sudah selesai. Kita sudah koordinasi.

Bagaimana mekanisme lelang percetakan soal UN?

Lelang terbuka. Sama seperti sebelumnya. Hanya saja ada proses yang kita tambahkan ke peserta lelang sebelum ditetapkan pemenang. Jadi ada tim dari pusat yang akan lihat percetakannya. Kita akan lihat pengamanannya, karena ada percetakan yang pengamanannya kurang bagus.

Kita tidak ingin orang masih bisa lalu lalang di lingkungan percetakan padahal ini harus diisolasi. Ini kan dokumen negara, kerahasiaan harus dijamin.

UN gratis dan tidak dipungut pembayaran?

Tidak ada pungutan. Kalau harus melunasi SPP dulu, itu urusan sekolah masing-masing. Mungkin juga ada sekolah yang membuat pengayaan dan sebagainya, karena tidak bisa membiayai sendiri lalu menginginkan partisipasi orangtua siswa, itu urusan di satuan pendikannya.
(vit/nwk)

LOMBA SEKOLAH SEHAT TINGKAT PROVINSI JAMBI

· 0 komentar



Lomba Sekolah Sehat (LSS) dilaksanakan sejak tahun 1991. Kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) oleh instansi terkait di berbagai tingkatan administrasi. Disamping itu juga dalam rangka memotivasi dan peningkatan pembinaan terhadap Usaha Kesehatan Sekolah serta untuk meningkatkan kebiasaan hidup sehat para peserta didik, dan meningkatkan derajat kesehatan secara utuh.
Pelaksanaan lomba sekolah sehat ini merupakan kegiatan yang bersifat nasional dan strategis, artinya kegiatan ini dilakukan serentak dan berjenjang mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional dan dilakukan setiap tahun sehingga melalui kegiatan ini diharapkan tidak semata-mata meningkatkan kualitas pendidikan dan usaha peningkatan menuju sekolah sehat tapi dapat juga memberikan kontribusi dalam pencapaian Visi dan Misi Kota Jambi.
Untuk mendukung pelaksanaan Lomba Sekolah Sehat tersebut, SMA Negeri 4 Jambi yang ditunjuk mewakili SMA/SMK se-Kota Jambi terus berbenah diri dengan membangun dan merenovasi sarana penunjang, antara lain renovasi ruang UKS, ruang OSIS, sarana WC siswa dan Guru, kantin sekolah, sarana irigasi, parkir, westafel, taman sekolah, dan lain-lain. Perubahan itu dapat dilihat sebagai berikut :

Untuk itu dalam rangka penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Provinsi Jambi tersebut. Pada tanggal 25 November 2010, Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat Tingkat Provinsi Jambi melakukan penilaian terhadap SMA Negeri 4 Jambi, yang mewakili SMA/SMA se-kota Jambi. Dalam penilaian tersebut dihadiri oleh beberapa unsur pemerintah daerah Kota Jambi.
Dalam sambutannya Kepala SMA Negeri 4 Jambi mengatakan bahwa ajang penilaian Lomba Sekolah Sehat ini Jambi tentunya akan meningkatkan motivasi jajaran pemerintah dan dunia pendidikan di Kota Jambi untuk lebih bersemangat dan lebih giat lagi dalam meng-integrasi-kan pemikiran dan kegiatan pada usaha peningkatan kesehatan sekolah menuju sekolah yang sehat dan berstandar nasional bahkan internasional. Lebih lanjut dikatakan ”Dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan fungsi sekolah perlu mendapatkan perhatian yang serius serta ditumbuh-kembangkan secara seimbang sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan dapat berfungsi sebagai wahana untuk peningkatan sumber daya manusia sebagai generasi penerus bangsa”.
Pada kegiatan Lomba Sekolah Sehat ini, yang menjadi titik berat perhatian pembinaannya berada pada sekolah dan lingkungannya yang secara seimbang baik fisik maupun non fisik, dimana kegiatan belajar mengajar, sarana dan prasarana serta kegiatan ekstra lainnya yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah sehingga penilaian sekolah sehat ini akan memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) oleh instansi terkait di berbagai tingkatan administrasi.
Pengembangan fungsi sekolah terutama fungsi pendidikan, pengajaran, dan sosialisasi menjadi dasar dalam rangka terwujudnya pengembangan kecerdasan dan intlektual serta pengetahuan tentang kesehatan yang optimal pada anak didik. hal itu secara langsung juga berpengaruh pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang ditentukan oleh keberhasilan di bidang pendidikan, dan kesehatan. oleh karena itu, Indek Pembangunan Manusia (IPM) menjadi perhatian utama pemerintah dari pusat sampai ke daerah, termasuk Kota Jambi. Disamping itu Indek Pembangunan Manusia (IPM) juga merupakan tolak ukur daya saing suatu daerah dengan daerah lainya dan antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya. (posted by cr)

Cara Penetapan KKM

· 0 komentar

Bagaimana Menetapkan KKM?
Tujuan : Setelah membaca postingan ini, diharapkan semua pembaca – terutama guru – sanggup menyusun KKM mata pelajarannya sendiri.

KKM yang merupakan singkatan dari Kriteria Ketuntasan Minimal adalah salah satu tuntutan dari kurikulum KTSP yang berlaku sejak tahun 2006 di Indonesia. Tuntutan ini merupakan kriteria untuk menentukan kelulusan peserta didik. Jika nilai peserta didik berada di atas atau sama dengan KKM maka peserta didik dinyatakan lulus, dan sebaliknya jika nilai peserta didik di bawah KKM, maka peserta didik itu belum dapat dikatakan sudah lulus. Jadi kita sebagai guru harus melihat pentingnya KKM dalan kurikulum KTSP. Pada jaman dulu, penilaian menggunakan sistem merah atau tidak. Nilai di bawah 6 dianggap merah dan nilai 6 ke atas dianggap sudah baik. Sekarang tidak lagi demikian.

Tanpa nilai KKM, maka guru tidak punya acuan menentukan siswa lulus atau tidak. Siswa mendapat nilai 50 pun bisa dianggap lulus jika KKM yang ditetapkan sebesar 50 dan siswa dengan nilai 70 juga bisa tidak lulus jika KKM yang ditetapkan sebesar 75. Satu lagi yang penting, yaitu guru tidak bisa menentukan KKM mata pelajaran dengan metoda kira-kira atau asal menebak saja. Ada kriteria-kriteria tertentu untuk dapat menentukan KKM. Tulisan ini akan merangkum seluk-beluk penentuan KKM dengan ringkas tanpa teori-teori yang njlimet dengan harapan semua guru yang membaca tulisan ini langsung dapat menentukan KKM mata pelajarannya sendiri dengan benar. Hanya saja saya mohon maaf jika contoh-contoh yang saya gunakan saya ambil dari mata pelajaran Fisika SMA/MA karena saya adalah seorang guru Fisika SMA.

Pertama-tama yang perlu kita ketahui adalah tingkatan-tingkatan KKM, yaitu :
  1. KKM Indikator
  2. KKM Kompetensi Dasar
  3. KKM Standar Kompetensi
  4. KKM Mata Pelajaran selama 1 Semester atau 1 Tahun
  5. KKM seluruh mata pelajaran (atau KKM Satuan Pendidikan)

Tingkatan tersebut berurutan, artinya tanpa ada KKM Indikator, tidak mungkin ada KKM Kompetensi Dasar, dan tanpa ada KKM Kompetensi Dasar, tidak mungkin ada KKM Standar Kompetensi, dan seterusnya. KKM Satuan Pendidikan adalah rata-rata dari seluruh KKM setiap Mata Pelajaran, sehingga semua guru yang mengajar harus dapat memberikan KKM mata pelajarannya kepada pihak sekolah. Jika satu mata pelajaran saja belum ada KKM-nya, maka perhitungan KKM Satuan Pendidikan tidak bisa dihitung.

Jadi, guru harus mulai menghitung KKM-nya berdasarkan KKM yang paling awal, yaitu KKM Indikator, jadi minimal, guru harus mempunyai indikator yang selalu tercantum dalam silabus mata pelajaran. Karena Standar Isi KTSP yang diberikan oleh Pemerintah hanyalah berisi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar saja, maka setiap guru harus dapat membuat indikatornya masing-masing. Indikator ini berfungsi utuk membuat soal-soal ujian, karena semua soal ujian harus bertolak dari indikator yang dibuat oleh guru tersebut. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) telah mempermudah hal ini dengan memberikan acuan indikator yang seragam berdasarkan hasil musyawarah bersama para guru mata pelajaran di setiap sekolah di suatu wilayah (misalnya : MGMP Fisika Kota Bandung), meskipun demikian, guru mata pelajaran dapat menambahkan atau mengurangi indikator dari MGMP tersebut sesuai tujuannya sendiri (atau membuat sendiri indikatornya) karena itulah inti dari KTSP, yaitu memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada Tingkat Satuan Pendidikan (contoh : SMA, SMP, MA, dll) untuk dapat mengembangkan kurikulumnya sendiri. Indikator yang ditentukan oleh MGMP hanyalah bersifat acuan saja.

Untuk permasalahan indikator, saya menganggap semua guru sudah memilikinya sehingga saya tidak akan membahas cara membuat indikator di tulisan ini. Nah, sekarang bagaimana cara menentukan KKM Indikator? Setidaknya guru harus memperhitungkan 3 aspek yang sangat penting, yaitu :
  1. Tingkat Kompleksitas => Berhubungan dengan tingkat kesukaran dari suatu indikator
  2. Daya Dukung Sekolah => Berhubungan dengan fasilitas sarana/prasarana dari sekolah masing-masing
  3. Intake (Tingkat Kemampuan) Siswa => Berhubungan dengan kemampuan siswa sendiri.
Jadi, ketiga aspek dari KKM telah mencakup 3 segi yang penting, yaitu dari segi pelajaran itu sendiri, dari segi pihak sekolah dan dari segi siswa, sehingga nilai KKM untuk setiap indikator berbeda, juga nilai KKM untuk setiap pelajaran berbeda bahkan juga nilai KKM untuk semester 1 dan semester 2 dari pelajaran yang sama juga berbeda. Perbedaan nila KKM ini perlu disadari oleh guru karena setiap indikator memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda baik dari segi kesukaran pejarannya, daya dukung sekolah atau kemampuan siswanya.

Contoh :

Mata pelajaran Fisika SMA Kelas XI Semester 2
Standar Kompetensi :

2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar :
2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia, berdasarkan hukum II Newton serta penerapannya dalam masalah benda tegarIndikator :
2.1.1 Menerapkan dan memformulasikan konsep torsi pada berbagai bentuk benda tegar yang berhubungan dengan rotasi benda itu
2.1.6 Menganalisis masalah dinamika rotasi benda tegar dalam berbagai keadaan dengan menggunakan prinsip torsi, hukum II Newton maupun kekekalan energi

Perhatikan kedua indikator yang berasal dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang sama. Guru Fisika pasti mengerti perbedaan jelas dari kedua indikator tersebut. Indikator yang pertama (nomor 2.1.1) jauh lebih mudah dibandingkan indikator kedua (nomor 2.1.6), karena indikator kedua membutuhkan analisis gaya dan analisis torsi yang tidak mudah, karena itu dari segi tingkat kompleksitas, indikator no. 2.1.6 labih tinggi daripada indikator no. 2.1.1.

Segi daya dukung sekolah juga harus diperhitungkan dalam menilai KKM, dari contoh di atas, tentu setiap sekolah akan berbeda-beda pendukungnya. Dukungan tersebut antara lain :
  1. Buku pelajaran yang merata pada semua siswa
  2. Modul pelajaran yang dibuat sendiri oleh guru
  3. Metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
  4. Alat-alat Demo yang sesuai dengan materi
  5. Alat-alat eksperimen
  6. Animasi komputer (file flash, file swf, file mpg, dll) beserta komputer/note book dan proyektor LCD yang mendukung.
  7. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak dalam kelas.
  8. Suasana kelas yang menyenangkan.
  9. Dll.

Sekolah yang memiliki dukungan-dukungan tersebut tentu dapat memberi poin yang lebih pada segi ini dibandingkan sekolah yang hanya mempunyai 1 atau 2 pendukung-pendukung tersebut. Inilah sebabnya penentuan KKM tidak bisa hanya melalui forum MGMP, karena tidak semua sekolah merata dalam hal daya dukung.

Satu segi lagi adalah dari Intake siswa atau kemampuan dasar siswa. Bagi sekolah-sekolah yang memberikan kriteria penerimaan siswa dari rata-rata nilai yang tinggi tentu akan berbeda dengan sekolah-sekolah yang menetapkan kriteria penerimaan siswa dari rata-rata yang lebih rendah. Ini juga yang menyebabkan guru setiap mata pelajaran harus dapat membuat nilai KKM-nya sendiri. Juga aspek intake siswa juga perlu memperhatikan gaya belajar siswa. Ada siswa yang gaya belajarnya kinestetik, gaya belajar audio maupun gaya belajar visual. Jika materi pelajaran yang disajikan dengan metode tertentu sudah sesuai dengan gaya belajar siswa atau kelas, maka kita bisa mengharapkan nilai yang tinggi pada aspek ini untuk indikator yang tertentu

Setelah kita mengerti hal ini, marilah kita melangkah lebih jauh untuk dapat membuat sendiri nilai KKM untuk mata pelajaran kita masing-masing.

Langkah 1 Buat indikator (berdasarkan SK dan KD pada standar isi)

Langkah 2 Buat KKM untuk setiap indikator berdasarkan 3 aspek (Tingkat kompleksitas, daya dukung sekolah dan intake siswa)

Langkah 3 Buat KKM KD, yaitu rata-rata seluruh KKM Indikator pada KD tersebut.

Langkah 4 Buat KKM SK, yaitu rata-rata seluruh KKM KD pada SK tersebut.

Langkah 5 Buat KKM Semester, yaitu rata-rata seluruh KKM SK pada semester tersebut.

Langkah yang pertama tidak akan dibahas pada postingan ini karena saya menganggap
semua guru sudah memiliki indikator di silabus mereka masing-masing.

Langkah ketiga sampai kelima hanyalah merata-ratakan nilai dari langkah yang sebelumnya, sehingga tidak usah dibahas dengan detil di sini.

Yang sangat perlu dibahas dengan detil adalah langkah ke-2, yang merupakan dasar dari seluruh KKM yang ada. Untuk setiap indikator, harus dianalisa tiga aspek KKM. Setiap aspek KKM memiliki cara penilaian yang berbeda. Setidaknya ada dua cara menilai KKM indikator. Perhatikan contoh di bawah ini :

Menilai KKM menggunakan skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran

Perhatikan aspek penilaian Kompleksitas, semakin tinggi kompleksitas maka nilainya semakin rendah. Hal ini berbeda dengan daya dukung dan intake siswa, semakin tinggi daya dukung, semakin tinggi juga nilainya. Demikian juga dengan intake siswa, semakin tinggi kemampuan siswa, maka smakin tinggi juga nilainya. Nilai-nilai di atas yang menyatakan mana nilai yang tinggi, sedang maupun rendah, bukanlah nilai yang mutlak, karena nilai tersebut bisa ditetntukan oleh guru itu sendiri, oleh kumpulan guru mata pelajaran, oleh pihak sekolah maupun oleh MGMP, jadi nilai yang ada di atas hanyalah sekedar gambaran saja.

Cara yang kedua dapat juga dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan. Cara ini lebih mudah daripada cara pertama, tetapi cara pertama lebih teliti daripada cara kedua.

Perhatikan penilaian kompleksitas yang berkebalikan dengan penilaian daya dukung maupun intake siswa.

Setiap indikator yang ada harus diberikan tiga penilaian di atas lalu jika hasilnya dirata-ratakan, maka jadilah yang namanya KKM indikator. Mudah kan???

Untuk penilaian cara kedua, jangan lupa untuk merata-ratakan sehingga diperoleh nilai tertinggi seratus, untuk itu perlu membagi dengan 9.

Contoh : Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:

(1 + 3 + 2)/9 x 100 = 66,7

Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
Contoh dari mata pelajaran fisika untuk satu Kompetensi Dasar :

Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/semester : XI IPA / semester 2
Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah



Untuk diperhatikan, nilai KKM SK (Standar Kompetensi) belum bisa ditentukan karena perlu mengetahui nilai KKM KD (Kompetensi Dasar) dulu dengan lengkap, karena pada SK tersebut, ada 2 KD. Tabel di atas hanya memperhitungkan satu KD saja. Demikian juga dengan KKM Semester yang adalah rata-rata dari KKM SK, harus menghitung dulu KKM SK pada semester 2 tersebut, yaitu ada 2 SK, maka KKM semester bisa dihitung.

Untuk melihat nilai KKM lengkap semester 2 kelas XI IPA SMA dalam pelajaran fisika, bisa mendownload disini

Dengan tetap mengingat bahwa nilai aspek daya dukung dan intake siswa pasti berbeda untuk tiap sekolah meskipun nilai kompleksitas mungkin sama.

Untuk kelas X di semester awal, tentu kita tidak bisa mengetahui bagaimana intake siswa yang sesungguhnya, karena itu bisa dicari dengan beberapa cara :
  1. Dengan mengambil dulu nilai minimal sebagai batas masuk sekolah tersebut.
  2. Dengan melihat nilai pretest untuk masuk ke sekolah (jika ada)
  3. Dengan melihat nilai raport SMP dari siswa secara rata-rata
  4. Dengan mengadakan pretest sendiri

SMM ISO 9001:2008

· 0 komentar

SMM ISO

Pada awal tahun 2010 SMA Negeri 4 Jambi menerima sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) Standar Internasional ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 berisi persyaratan-persyaratan sistem manajemen mutu yang mengarahkan organisasi untuk mengendalikan proses-prosesnya menuju pencapaian sasaran-sasarannya termasuk diantaranya kepuasan pelanggan, kesesuaian dengan peraturan dan perndang-undangan serta peningkatan berkesinambungan. Dalam penerapan sistem manajemen mutu ini, organisasi bisa menjalani proses sertifikasi dari Lembaga yang independen sebagai bukti atas kesesuaiannya memenuhi berbagai persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sehingga lebih meningkatkan kepercayaan mitra bisnisnya/ stake holdernya. Saat ini penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 berlangsung di berbagai sektor bisnis komersil manufaktur ataupun jasa serta organisasi non profit dan institusi pemerintahan di 170 negara. Menurut standar seri ISO 9000, Dokumentasi merupakan sesuatu yang jauh lebih luas dari pada sekedar arsip, catatan, (dan tentu saja foto-foto yang mungkin sempat Anda bayangkan). Dan ketika perusahaan/ organisasi berupaya untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, maka perusahaan/ organisasi perlu menetapkan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutunya sesuai persyaratan standar sebagai landasan penerapan dan peningkatan mutu yang berkesinambungan. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai Standar yang generik memerlukan dokumentasi dengan intepretasi yang tepat sesuai bidang industri maupun layanannya serta penerapannya membutuhkan strategi agar diterima dan dijalankan oleh semua karyawan.
Training ISO 9001:2008 ini akan mengarahkan dan memberi kepahaman kepada peserta dalam menyiapkan dan menyusun dokumentasi yang teruji sebagai dasar penerapan dan evaluasi, serta strategi penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bagi perusahaan yang berkomitmen menghasilkan produk dan layanan bermutu serta kinerja yang tinggi.
GARIS BESAR PROGRAM TRAINING ISO 9001:2008
  1. Prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9000
  2. Pemahaman Persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
  3. Penyusunan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
  4. Penyusunan Dokumen Persyaratan Sistem Manajemen Mutu
  5. Penyusunan Dokumen Persyaratan Tanggung Jawab Manajemen
  6. Penyusunan Dokumen Persyaratan Manajemen Sumber Daya
  7. Penyusunan Dokumen Persyaratan Realisasi Produk dan Layanan
  8. Penyusunan Dokumen Persyaratan Analisis, Pengukuran dan Peningkatan
  9. Perencanaan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
  10. Organisasi Komite Penerapan SMM ISO 9001:2008
  11. Kiat-kiat dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
  12. Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu
Diharapkan setelah mengikuti training ISO 9001:2008, peserta :
  1. Mampu menuangkan kebijakan-kebijakan dalam dokumen SMM ISO 9001:2008
  2. Mampu merencanakan langkah-langkah pengembangan sistem manajemen mutu berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008
  3. Mampu mengidentifikasi sumber daya & kemampuan yang dibutuhkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
  4. Mampu bekerjasama dan mendukung Wakil Manajemen
  5. Mampu memberi saran/ pilihan sumber daya dalam menerapkan ISO 9001:2008 di perusahaan/ institusi
  6. Mampu memberi saran/ pilihan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu bagi perusahaan

SMAN 4 Dijadikan Sekolah Model PSB

· 0 komentar

Jambi Ekspres, 26 Mei 2010

Satu-satunya Sekolah PSB di Provinsi Jambi

GEDUNG : Saat ini SMAN 4 akan menjadi Sekolah Model Pusat Sumber Belajar (PSB). Saat ini SMAN 4 terus berbenah, terutama membangun taman agar lingkungannya indah.
JAMBI - Setelah menerima sertifkat ISO 9001 2008 beberapa waktu lalu, maka saat ini SMAN 4 Kota Jambi memiliki predikat sebagai Sekolah Model Pusat Sumber Belajar (PSB). Predikat ini rencananya akan mulai berlaku Juli 2010 dan saat ini SMAN 4 terus berbenah untuk menuju Sekolah Model Pusat Sumber Belajar (PSB).
Menurut Kepala SMAN 4 Kota Jambi, Drs Sugiono, MPd saat ini SMAN 4 menjadi salah satu Sekolah Model Pusat Sumber Belajar (PSB) di Indonesia. Dari sekitar 4 ribu SMA se-Indonesia, maka diverifikasi menjadi 132 sekolah. Sekolah ini terbagi pada 3 katagori yaitu Sekolah Model SKM, Sekolah Model BML dan Sekolah Model PSB.
“Jadi, dari 132 sekolah yang lulus verifikasi, maka menjadi 33 sekolah di Indonesia yang menjadi Sekolah Model Pusat Sumber Belajar (PSB). Nah SMAN 4 menjadi satu-satunya SMA di Jambi yang dipercayai sebagai Sekolag Model PSB dari Dirjen Pembinaan SMA,” sebut Sugiono, saat ditemui diruang kerjanya, kemarin.
Dikatakannya Sugiono, Sekolah Model merupakan salah satu sekolah yang telah memenuhi atau mendekati 8 standar pendidikan yang dibuat Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). Mulai dari standar isi, kompetensi kelulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
“SMAN 4 akan jadi pusat study banding dan segala macam pembinaan bahan ajar, karena memiliki standar ICT yang lengkap. Oleh karena itu mulai sekarang pembenahan terus dilakukan, baik standar sarana prasarana dan pengembangan sumber daya manusia (SDM),” jelas Sugiono seraya mengatakan predikat ini akan berlaku selama tiga tahun kedepan dan akan dievaluasi.
Kandidat doktor ilmu di salah satu Universitas di Malaysia ini mengatakan bahwa predikat ini merupakan salah satu cara peningkatan mutu pendidikan di SMAN 4. Dengan menjadi Sekolah Model PSB, maka SMAN 4 akan menjadi salah satu tempat study banding, dimana SMAN 4 akan menjadi salah satu contoh pembangunan SMA kedepan.
“Saat ini kita terus berbenah, dimana sekarang kita sedang mengusahakan untuk membangun perpustakaan berbasis ICT karena saat ini belum lengkap. Selain itu ada pembenahan laboratorium, pembinaan lingkungan karena saat ini kita belum memiliki taman, maka kedepan kita akan miliki taman yang indah,” bebernya.

Cari Blog Ini

Followers

Mengenai Saya

Foto saya
Berdiri sejak 1979, saat ini merupakan SMA terbesar di Provinsi Jambi

About Me

Foto saya
Jambi, Jambi, Indonesia
Berdiri sejak 1979, saat ini merupakan SMA terbesar di Provinsi Jambi