Panduan Pengembangan Bahan Ajar SMA

Sabtu, 19 Maret 2011 ·

Beberapa hari terakhir saya tak bisa keluar rumah, lembur harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh DIrektorat PSMA. Menyempurnakan panduan yang sebelumnya sudah ada. Tidak banyak yang berubah, hanya sedikit editing bahasa dan sistematika penulisan.


Inipun hasil yang belum maksimal dan masih harus dikonsultasikan dengan pakarnya. Saya hanya menata ulang, sendangkan sumber materi tetap meminta pada yang lebih kompeten. BErikut cuplikan pada hal-hal yang harus ditata di tahun 2008 ini. (File selengkapnya dpt diunduh di Dokumen Depdiknas ) .
Bahan Ajar Non-Cetak
Pengembangan Bahan Ajar Non-Cetak menjadi hal yang sangat penting berkaitan dengan upaya membantu peserta didik meraih kompetensinya dengan lebih cepat. Bahan Ajar Cetak yang digunakan dalam pembelajaran sejauh ini dinilai belum mampu mengakomodasi seluruh upaya penyampaian materi pembelajaran. Ketidakmampuan ini dapat ditemukan pada berkembangnya materi pembelajaran yang pada kondisi tertentu sulit direpresentasikan secara tertulis, pada akhirnya bisa dilakukan dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.
Berdasarkan peran teknologi yang digunakan, Bahan Ajar Non-Cetak dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, antara lain :
a. Technology based learning Material (Bahan Ajar berbasis Teknologi) yang meliputi Bahan ajar dengar atau Audio Information Technologies (radio, audio tape/kaset, piringan hitam, Audio Compact Disc, voice mail telephone, dan sebagainya) dan Bahan ajar pandang dengar atau Video Information Technologies (video tape, video text, video compact disc, film, dan sebagainya).
b. Computer assisted learning (CAL) material yaitu bahan ajar yang menggunakan komputer sebagai alat bantu, misalnya penggunaan komputer dalam menyampaikan Media Pembelajaran Presentasi (Presentation Slide), penggunaan komputer dalam mengelola laboratorium bahasa, dan sebagainya
c. Computer based learning (CBL) material yaitu bahan ajar yang sepenuhnya menggunakan komputer secara terintegrasi, misalnya Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compac disk (CD) multimedia, software pembelajaran interaktif, dan sebagainya.
d. Information and Communication Technology (ICT) based learning material, atau lebih dikenal dengan Bahan Ajar berbasis TIK/ICT, yaitu bahan ajar yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan telah mengacu pada Technology e-learning dan Data Information Technologies. Contoh : Internet based tutorial, distance learning, e-library, bulletin board, e-book, jurnal online, online module dan sebagainya).
Peran penting Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dalam proses pembelajaran didasari oleh karakteristik Bahan Ajar yang lebih kompleks dibanding jenis bahan ajar lain. Beberapa karakteristik Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dapat dikemukakan antara lain :
· Memanfaatkan teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
· Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun teknologi jaringan / computer network).
· Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi siswa untuk belajar mandiri
· Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.
· Memanfaatkan Pertukaran Data (Information sharing) yang secara interaktif dapat dilihat setiap saat di komputer.
Adapun Keunggulan Terkini yang dimiliki oleh Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dapat dirangkum sebagai berikut :
· Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif serta mempunyai ketertarikan pada materi yang sedang dibahas .
· Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar sewaktu-waktu karena bahan ajar dapat tersimpan di komputer.
· Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui jaringan, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
· Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
· Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi dan berinteraksi melalui fasilitas-fasilitas internet yang dapat dilakukan secara kelompok/group.

0 komentar:

Cari Blog Ini

Followers

Mengenai Saya

Foto saya
Berdiri sejak 1979, saat ini merupakan SMA terbesar di Provinsi Jambi

About Me

Foto saya
Jambi, Jambi, Indonesia
Berdiri sejak 1979, saat ini merupakan SMA terbesar di Provinsi Jambi